Apple secara resmi telah merilis smartphone terbarunya yang diberi label iPhone SE. Dibanding keluarga iPhone terdahulu, seri SE menjadi smartphone Apple yang dijual dengan harga termurah saat kali pertama dirilis. Dengan spesifikasi yang terbilang mumpuni, seri SE dilego pada kisaran 5-6 jutaan.
Harga tersebut terbilang cukup murah bagi iPhone seri terbaru, pasalnya selama ini jika Apple merilis ponsel anyar, biasanya dilego pada kisaran 6 juta ke atas. Menariknya, walau dilego cukup murah Apple masih bisa dapat untung besar dari setiap perangkat iPhone SE yang berhasil terjual.
Seperti dilaporkan laman Recode, menurut analis IHS Andrew Rassweiler, untuk memproduksi satu unit iPhone SE versi 16 GB, Apple hanya menghabiskan dana USD 160 atau sekitar Rp 2,1 juta. Sementara untuk iPhone SE versi 64 GB, tidak selisih banyak. Hanya USD 170 atau sekitar Rp 2,3 juta.
Dengan skeman tersebut, Apple sengaja membuat harga varian 16 GB tidak terpaut jauh dengan 64 GB. Alhasil mendorong konsumen lebih memilih versi yang lebih tinggi.
“Potensi keuntungan 16 GB lebih rendah ketimbang 64 GB. Perbedaan harganya mencapai USD 100, padahal biaya untuk peningkatan kapasitas penyimpanan hanya USD 10,” ujar Rassweiler
“Dengan harga tersebut, Apple mengantungi keuntungan cukup besar. Untuk satu unit iPhone SE 16 GB, mereka mendapat USD 239 atau sekitar Rp 3,2 juta. Sementara iPhone SE 64 GB, perusahaan yang dipimpin Tim Cook itu untung lebih besar, USD 329 atau Rp 4,5 juta. Namun tentu keuntungan itu masih harus dikurangi biaya marketing, riset dan pengembangan dan sebagainya,’ tambahnya.
Lebih lanjut Rassweiler mengatakan perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California, Amerika Serikat itu kemungkinan mendapat keuntungan yang lebih lagi. Pasalnya mereka menggunakan beberapa komponen yang telah digunakan pada tiga model sebelumnya.
Bodinya dibuat sama dengan iPhone 5S. Chip koneksinya sama dengan iPhone 6, sedangkan prosesornya sama dengan iPhone 6S. Untuk chipnya sendiri Qualcomm hanya mengenakan biaya sekitar USD 15. Sedangkan Apple mendesain prosesor A9 dengan biaya pembuatan USD 22. Sementara layarnya dibesut oleh LG Display, Sharp dan Japan Display Inc. Biaya pembuatan layar 4 inch sebesar USD 20. Biayanya jauh lebih murah dari layar iPhone 5S di mana harganya USD 41.
“Keputusan Apple dalam pengunaan layar yang lebih murah untuk mengurangi resiko bilamana iPhone SE tidak sukses di pasar,” pungkas Rassweiler.
